08 Agustus 2025 20:31:46
Wakil Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah atau BP Perda DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Firman Yusi berharap, pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang masuk semester I Tahun 2025 segera terselesaikan. "Karenanya guna percepatan pembahasan Rapetda yang sudah masuk semester I 2025,.kami menggelar rapat, kemarin (6/8/25)," ujar Firman Yusi ketika dikonfirmasi, Kamis siang. Firman Yusi yang juga Wakil Ketua BP-Perda DPRD Kslsel mengatakan, Raperda yang masuk semester I 2025 ada delapan buah dan lima di antaranya tinggal menunggu fasilitasi Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) untuk pengesahan. "Sedangkan tiga Raperda masih dalam pembahasan Panitia Khusus (Pansus) dan kita harapkan segera selesai," ujar Firman Yusi yang juga Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kalsel. Menurut dia, percepatan pembahasan itu penting agar pada semester II 2025, DPRD Kalsel bisa fokus membahas Raperda baru, baik yang berasal dari eksekutif/pemerintah provinsi (Pemprov) maupun legislatif yang merupakan inisiatif Dewan sendiri. “Percepatan itu penting, agar nanti di semester II kita bisa kembali melakukan pembahasan terhadap Raperda baru yang akan diajukan/ada di program legislasi daerah (Prolegda) kita Tahun 2025,” katanya. Ia menerangkan, dalam rapat BP Perda DPRD Kalsel, Rabu (6/8/2025) terungkap ada sejumlah usulan Raperda yang saat ini berada di luar Prolegda, “Hal tersebut akan kita upayakan agar usulan Raperda yang cukup urgent tapi belum ada di Prolegda bisa masuk pada perubahan Prolegda,” ujar Firman. Ia menambahkan, langkah awalnya adalah menginventarisir mana Raperda yang akan dihapus karena tidak relevan dan yang baru untuk ditetapkan dalam perubahan Prolegda. Terkait kemungkinan waktu penyelesaian, Firman menyatakan, hal tersebut sebenarnya tergantung dari substansi masing-masing Raperdanya, itu yang pertama, dan kedua tergantung pada kebutuhan cepat tidaknya atas Raperda itu. "Saya kira di DPRD sendiri bersama-sama dengan eksekutif asal ada kesepakatan, kita bisa melakukan upaya percepatan-percepatan,” ujar Anggota DPRD Kalsel dua periode tersebut.
Baca Selengkapnya...
29 Juli 2025 07:53:47
Dalam rangka memperingati Hari Sungai Nasional yang jatuh pada tanggal 27 Juli 2025, Anggota DPRD Kalsel dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Firman Yusi, SP, bersama dengan Komunitas Konsevasi dan Pemerhati Bantaran Sungai Tabalong (KOPI BASAMUT) kembali menyelenggarakan kegiatan penanaman pohon di bantaran Sungai Tabalong. Kegiatan diselenggarakan Minggu (27/7) di Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong. Menurut Padlianor, Humas KOPI BASAMUT, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian sejumlah kegiatan komunitas ini. "Kegiatan hari ini memang dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Sungai Nasional tahun 2025 tetapi merupakan bagian dari rangkaian aktivitas KOPI BASAMUT sebelumnya, hingga pada hari ini kami tidak hanya menanam, akan tetapi sekaligus menyulam dan memelihara pohon yang sudah ditanam pada kegiatan sebelumnya di bantaran Sungai Tabalong," ujarnya. Jenis pohon yang ditanam masih sama dengan kegiatan sebelumnya yaitu pohon waru. "Kami yakin dengan sifat perakaran pohon waru, pohon ini akan mampu membantu mengurangi longsor di bantaran sungai," paparnya. Pohon waru juga lebih mudah tumbuh, perakaran yang tumbuih cepat dengan jumlah akar yang cukup banyak dan mampu mengikat tanah. Sementara itu, Firman Yusi, SP, anggota DPRD Provinsi Kalsel dari Daerah Pemilihan Kalsel 5 (Tabalong, Balangan dan HSU) yang sekaligus Pembina dan Penasehat KOPI BASAMUT menuturkan jika kegiatan KOPI BASAMUT adalah bentuk inisiatif dan rasa tanggung jawabn dari warga untuk bersama-sama memelihara kelestarian alam di sekitar sungai. "Kelestarian alam tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun menjadi tanggung jawab bersama, hingga jika inisiatif dan kegiatan seperti yang dilakukan oleh KOPI BASAMUT diambil warga lainnya, maka Insya Allah perbaikan lingkungan akan semakin cepat," ujarnya. KOPI BASAMUT sendiri berkomitmen untuk menjaga dan memelihara lingkungan sekitar sungai. Komunitas ini melakukan aktivitas mulai pemetaan, perencanaan, pembibitan, penanaman hingga pemeliharaan pohon yang ditanam di sepanjang bantaran Sungai Tabalong.
Baca Selengkapnya...
29 Juli 2025 07:37:29
Anggota DPRD Kalsel dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Firman Yusi, SP, kembali wujudkan aspirasi warga. Selasa (22/7) lalu, Pelatihan Teknisi Perawatan AC diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja Provinsi Kalimantan Selatan di Desa Tanta Hulu, Kec. Tanta. Kabupaten Tabalong. Pelatihan dibuka secara resmi oleh sejumlah pejabat, termasuk anggota DPRD Kalsel Firman Yusi, perwakilan Disnaker Tabalong, Sekcam Tanta Erni Raudah, Kepala Desa Tanta Budi Irawan, dan Kades Tanta Hulu Muyadi. Kepala Desa Tanta Hulu, Muyadi, menyebut pelatihan ini merupakan hasil aspirasi warga yang disampaikan saat reses anggota DPRD Kalsel Firman Yusi. "Saat reses kami mengusulkan pelatihan servis AC, dan alhamdulillah disetujui hingga bisa terlaksana. Ini sangat bermanfaat karena tidak memakai Dana Desa, melainkan dari APBD Provinsi," ujarnya. Adapun peserta berasal dari Desa Tanta (6 orang), Tanta Hulu (8 orang), dan Nalui, Kecamatan Jaro (2 orang). Sekcam Tanta, Erni Raudah, mengapresiasi kegiatan ini. "Terima kasih kepada BLK Kalsel dan Pak Firman Yusi yang sudah memperjuangkan pelatihan ini. Semoga keterampilan ini bisa dikembangkan warga di desanya masing-masing," katanya. Senada, Kabid Pelatihan dan Produktivitas Disnaker Tabalong, Resnadi, berharap hasil pelatihan dapat mendorong kemandirian desa. "Dengan keterampilan ini, warga bisa langsung membuka layanan servis AC dan punya sertifikat resmi," ujarnya. Anggota DPRD Kalsel Komisi II, Firman Yusi, menegaskan pelatihan ini sepenuhnya gratis bagi peserta karena dibiayai oleh Pemprov Kalsel. "Jangan karena gratis jadi tidak semangat. Ini kesempatan luar biasa. Tahun lalu di Banua Lawas, 6 peserta langsung kerja di dealer dan 3 buka bengkel sendiri," ungkapnya. Pemerintah provinsi Kalsel, menurut Firman memang tengah konsentrasi pada peningkatan sumber daya manusia. "Dalam RPJMD Kalsel 2025-2029, misi pertama yang diemban pemerintah Kalsel adalah Pengembangan Sumber Daya Manusia yang unggul dan berakhlak mulia. Karenanya pelatihan ini sangat relevan dengan misi tersebut, papar Firman, Sementara itu, Kasi Penyelenggaraan Diklat BLK Kalsel, Habib Zainal Assegaf, menjelaskan, pelatihan selama 20 hari ini tidak hanya mengasah keterampilan teknis, tapi juga kemampuan komunikasi dan pelayanan pelanggan. "Kami ingin peserta bisa membuka usaha sendiri. Jadi terus pelajari dan ulangi ilmu yang didapat agar jadi teknisi yang andal," pesan Zainal.
Baca Selengkapnya...
08 Juli 2025 16:07:37
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dari Fraksi PKS, Firman Yusi, SP menghadiri Penutupan Pelatihan Montir Sepeda Motor Injeksi yang dilaksanakan di Desa Pasar Batu, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong, Senin (07/07) lalu. Pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Kalimantan Selatan tersebut dibuka 11 Juni 2025 lalu dan merupakan program yang diselenggarakan atas aspirasi warga yang disampaikan kepada Firman sebagai wakil rakyat dapil Kalsel 5. Dalam kesempatan sambutannya, Firman menyampaikan harapan agar ilmu yang telah diperoleh dari dua puluh dua hari pelatihan akan bermanfaat bagi para peserta, khususnya menunjang ekonomi keluarga dengan keterampilan yang telah dimiliki. "Setelah pelatihan, prosesnya tidak boleh berhenti sampai disini, harus dilanjutkan dengan terus menambah pengetahuan dan pengalaman, termasuk melalui kegiatan magang," ujar Firman. Untuk pemagangan sendiri, BLK Provinsi Kalsel siap memberikan dukungan dengan surat rekomendasi. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, papar Firman, tengah gencar menggenjot pengembangan kualitas SDM, karananya ia berharap pelatihan serupa dengan berbagai keterampilan akan bisa lebih banyak dilaksanakan oleh lembaga pelatihan terakreditasi seperti BLK. "Di era sekarang, memastikan bahwa penyelenggara pelatihan adalah lembaga terakreditasi sangat penting, sebab akan mempengaruhi nilai dari sertifikat pelatihan yang dilkeluarkan, khususnya di kompetisi lapangan kerja," ujar Anggota Komisi II ini. Firman juga berharap agar pihak Pemerintah Desa turut berkontribusi memantau dan memfasilitasi para alumni pelatihan untuk memastikan bahwa pelatihan yang diselenggarakan efektif mencapai tujuan yang diharapkan. Selain berkompetisi di dunia kerja, para peserta juga diharapkan memanfaatkan keterampilan yang telah dimiliki untuk berwirausaha. "Saat ini ada banyak peluang dan kesempatan serta dukungan dari pemerintah, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten bagi mereka yang ingin berwirausaha. Yang terpenting harus para alumni pelatihan harus ada kemauan untuk mendapatkan informasi dan akses seluas-luasnya agar dapat menerima manfaat dari program-program pemerintah," pungkas Firman.
Baca Selengkapnya...
08 Juli 2025 15:48:37
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) mendorong penggunaan polybag berbahan purun untuk digunakan menggantikan bahan polybag berbahan plastik yang selama ini digunakan. Hal ini disampaikannya saat menyerahkan 150 buah polybag purun kepada Komunitas Konservasi dan Pemerhati Bantaran Sungai (KOPI BASAMUT) di Tanjung, Senin (07/07) lalu. KOPI BASAMUT sendiri adalah sebuah komunitas yang aktif melakukan kegiatan penanaman pohon di bantaran sungai Tabalong sebagai upaya menjaga dan mempertahankan manfaat sungai bagi lingkungan sekitarnya. “Dalam banyak aktivitas konservasi, bibit tanaman yang digunakan untuk penghijauan seringkali masih menyisakan masalah baru berupa sampah plastik yang berasal dari polybag yang digunakan, bahkan jika pohon ditanam bersama polybagnya, bahan plastik akan mencemari tanah dan menghambat pertumbuhan tanaman itu sendiri,” ujar anggota Komisi II DPRD Kalsel ini. Karenanya, Firman mendorong komunitas peduli lingkungan untuk menggunakan polybag berbahan purun yang dalam kurun tertentu dapat terurai di dalam tanah sehingga tidak menimbulkan sampah atau pencemar plastik. Selain dapat memberikan keuntungan ekologis (ramah lingkungan) penggunaan polybag purun juga akan menimbulkan dampak ekonomis, karena produksinya akan melibatkan pengrajin lokal. “Bahan baku dan pengrajin purun ini sendiri menyebar di wilayah Kalimantan Selatan seperti Kabupaten Tabalong, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tanah Laut,” jelasnya. Hingga jika seluruh gerakan penanaman pohon yang di Kalimantan Selatan dikenal dengan Program Revolusi Hijau menggunakan bahan ini, maka keuntungan ekonomisnya akan langsung dinikmati masyarakat Kalimantan Selatan sendiri. “Karena itulah saya menantang kawan-kawan KOPI BASAMUT untuk menguji coba dan mempelopori penggunaan polybag purun ini, jika hasilnya sesuai harapan, maka semoga penggunaannya bisa kita dorong secara massif dalam berbagai kegiatan rehabilitasi lahan, konservasi atau penghijauan baik yang dilakukan pemerintah maupun swasta,” pungkasnya.
Baca Selengkapnya...